Sampah Menumpuk

Kinerja Dua Operator Angkutan Sampah Pekanbaru Dievaluasi

Kinerja Dua Operator Angkutan Sampah Pekanbaru Dievaluasi
Tumpukan sampah di ruas Jalan Air Hitam, Kecamatan Payung Sekaki

PEKANBARU - Tumpukan sampah masih terlihat di sejumlah ruas jalan. Seperti yang ada di ruas Jalan Air Hitam, dan Jalan Soekarno Hatta. Tumpukan sampah berjejer di pinggir ruas jalan tersebut. 

Padahal sudah ada dua operator angkutan sampah yang ditunjuk untuk membersihkan sampah di Kota Pekanbaru. Mereka memastikan wilayah operasional bersih dari sampah. Kedua operator yakni PT. Godang Tua Jaya (GTJ) dan PT. Samhana indah (SHI).

PT. GTJ saat ini menjadi operator angkutan sampah di Zona I. Kawasan zona I meliputi empat kecamatan yakni Bina Widaya, Tuah Madani, Payung Sekaki dan Marpoyan Damai. 

PT.SHI saat ini menjadi operator angkutan sampah di wilayah yang masuk zona II. Wilayah yang masuk zona II yakni Bukit Raya, Lima Puluh, Sail, Pekanbaru Kota, Tenayan, Kulim, Sukajadi dan Senapelan. 

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pekanbaru, Muhammad Jamil mendorong kedua operator mengoptimalkan pengangkutan sampah di wilayahnya. Mereka harus bisa menjangkau hingga ke pemukiman masyarakat.

"Jadi kami mendorong agar kedua operator angkutan sampah bisa menjangkau hingga ke pemukiman masyarakat," kata Jamil, Rabu (2/3/2022). 

Menurutnya, pemerintah kota sudah melakukan evaluasi terhadap kinerja kedua operator pada awal Februari 2022 lalu. Mereka meminta kedua operator bisa mengoptimalkan kinerja angkutan sampah.

Jamil menegaskan mestinya tidak ada lagi sampah yang menumpuk akibat tidak terangkut di tepi jalan. Mereka jangan hanya fokus di Tempat Penampungan Sementara (TPS).

Kedua operator angkutan seharusnya bisa menjangkau hingga ke pemukiman masyarakat sesuai jadwal pengangkutan sampah. Mereka sebagai mitra pemerintah kita harus bisa mengangkut sampah sesuai jadwal.

Dirinya menyampaikan bahwa keterlambatan pengangkutan dari jadwal menjadi satu penyebab sampah masih menumpuk di beberapa titik. Padahal sampah menumpuk dari pukul 19.00 WIB hingga pukul 05.00 WIB.

Operator angkutan sampah pun harus mencegah adanya tumpukan sampah. Mereka harus mengantisipasi adanya masyarakat yang membuang sampah di luar jadwal.

"Supaya tidak menumpuk, mestinya jangan ada lagi keterlambatan pengangkutan sampah. Harus seusai jadwal pengangkutan yang ada," jelasnya.

Jamil menganggap tim pengangkut sampah masih belum solid. Mereka harus memperkuat tim angkutan sampah agar kinerjanya bisa lebih optimal.

Kinerja kedua operator juga belum optimal pada tahun 2021 silam. Kinerja keduanya pada tahun lalu ternyata memiliki sejumlah catatan. Mereka hanya bisa mencukupi pengangkutan tonase sampah berkisar 75 persen hingga 80 persen. Keduanya belum mencukupi tonase angkutan hingga 100 persen.***

#Pemerintahan

Index

Berita Lainnya

Index