PEKANBARU - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru melalui Dinas Sosial mengklaim warga yang mengalami kemiskinan ekstrim saat ini mulai berkurang. Petugas dari Dinsos Pekanbaru bersama kecamatan dan kelurahan telah rampung melakukan monitoring dan validasi data.
Petugas melakukan verifikasi dan validasi data pada 83 kelurahan yang ada di Kota Pekanbaru. Mereka memvalidasi data warga yang tercatat alami kemiskinan ekstrem pada tahun 2022 kemarin.
"Kita telah melakukan pendataan dor to dor dan lebih kurang dalam satu bulan kemarin selesai. Maka warga yang alami kemiskinan ekstrim itu berjumlah 3.919 jiwa," kata Kepala Dinsos Kota Pekanbaru, Idrus M.Ag, Selasa (20/6).
Menurutnya, pendataan yang dilakukan cukup valid karena melibatkan tim dari Dinsos, kecamatan, dan kelurahan di masing-masing wilayah. Awalnya padan data tahun 2022 kemarin ada 4.000 jiwa lebih warga yang alami masyarakat ekstrim.
Setelah dilakukan verifikasi dan validasi, dikatakan Idrus didapati sebanyak 715 Kepala Keluarga (KK) atau 3.919 jiwa warga yang alami kemiskinan ekstrim. Hal ini juga setelah dilakukannya musyawarah kelurahan.
- Baca Juga SMP Baru dan 1 SD Dibangun Tahun Depan
"Artinya jumlah ini alami penurunan. Kalau ada intervensi dari pemerintah insyaallah di tahun 2024 warga alami kemiskinan ekstrim bisa turun drastis. Karena ada dana sharing dari pemerintah," terangnya.
Dana ini bakal diberikan kepada warga yang alami kemiskinan ekstrim. Dana ini berasal dari pemerintah kota dan separuh lagi dari pemerintah provinsi. Dana ini berupa bentuk Bantuan Langsung Tunai (BLT).
"Itu ada dua bantuan yang harus kita lakukan. Pertama BLT untuk jangka pendek, dan berupa pelatihan," ungkap Idrus.
Namun, terkait dana bantuan ini masih dalam kajian pemerintah. Pihaknya tetap mengusulkan bantuan berupa BLT dan bantuan dalam bentuk pelatihan.
Pelatihan ini guna memberi keterampilan kepada warga tersebut agar bisa dimanfaatkan untuk berwirausaha. Sehingga bisa meningkatkan taraf kehidupan mereka.***


