PEKANBARU - Salah satu bangunan sekolah di Jalan Indra Puri, Kecamatan Kulim viral di media sosial (Medsos). Bangunan sekolah ini ramai jadi perbincangan netizen karena dijual oleh pemilik tanah dan bangunan.
Bangunan sekolah berlantai dua ini diunggah oleh akun Tiktok Juraganrumah_co_id. Di dalam unggahan tertulis dijual bangunan sekolah di pekanbaru. Tercantum juga nomor handphone penjual.
Ada banyak komentar ditulis oleh netizen dalam unggahan video tersebut, yakni meminta agar Pemko Pekanbaru segara mengambil alih sekolah ini. Hal ini disampaikan akun Bunda jui di kolom komentar.
"Pemko Pekanbaru tolong pak kasian muridnya adik saya murid di sana baru siap magang blom masuk krna blom ada kejelasan," tulisnya.
"moga dibeli sama pemko agar anak2 bisa sekolah lagi.." komentar akun Just For Fun.
Saat dikonfirmasi ke nomor penjual yang tertera di unggahan tersebut, membenarkan penjualan bangunan sekolah ini. Ia menuturkan sekolah ini sebelumnya milik swasta yang ingin dijual.
"Lokasi nya di Indra Puri, Kulim. Pemilik bangunan ingin menjual kalau ada orang yang mau beli. Saya hanya agen penjualan," ujar Saipul, Senin (8/5).
Menurutnya, sekolah ini merupakan milik swasta yang membuka jenjang pendidikan tingkat SD, SMP, dan SMA. Namun, beberapa bulan terakhir tidak beroperasi lagi dan diputuskan pemilik untuk dijual.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru Abdul Jamal menyebut telah mengetahui kabar tersebut. Ia menilai, pemilik bangunan sah-sah saja jika ingin menjual bangunan sekolahnya.
"Sekolah itu udah beberapa tahun tutup itu. Itu SMK dulu, Swasta," kata Jamal.
Menurutnya, pemerintah kota tidak bisa serta merta untuk membeli bangunan sekolah tersebut. Karena ada penganggaran yang harus dipersiapkan pemerintah kota.
Jamal menyebut, kewenangan Dinas Pendidikan Pekanbaru pada tingkat TK, SD, dan SMP. Sementara di wilayah tersebut sudah ada beberapa SMP dan SD, sehingga tidak memungkinkan jika pemerintah kota membeli bangunan tersebut.
"Kita lihat disana, disana udah SMP. Ada juga beberapa SD di sana. Sudah banyak sekolah di sana. Kita bisa buka sekolah untuk wilayah pinggiran yang belum ada SD atau SMP," pungkasnya.***