Pekerjaan Disinyalir Jadi Motif Pelarian Pengungsi Rohingya dari Penampungan

Pekerjaan Disinyalir Jadi Motif Pelarian Pengungsi Rohingya dari Penampungan
Kepala Badan Kesbangpol Kota Pekanbaru, Zulfahmi Adrian saat menginterogasi lima pengungsi Rohingya yang ingin kabur dari penampungan

PEKANBARU - Kesbangpol Kota Pekanbaru bersama pihak terkait masih melakukan upaya pencarian puluhan pengungsi Rohingya yang melarikan diri dari tempat penampungan. Terakhir pada pekan kemarin, ada lima pengungsi Rohingya yang mencoba kabur dari dari Wisma D'Cop 2, Kota Pekanbaru. 

Kepala Badan Kesbangpol Kota Pekanbaru, Zulfahmi Adrian mengatakan, aksi itu berhasil digagalkan oleh petugas. Kelima orang itu rencananya hendak kabur ke Malaysia. 

Menurutnya, motif para pengungsi kabur ke negeri jiran adalah untuk bekerja. Mereka hendak mencari penghidupan lebih baik di sana walau secara ilegal.

Lain halnya di Indonesia, para pengungsi tidak bisa bekerja untuk menghasilkan uang. Mereka pun nekat untuk kabur dari akomodasi di Jalan Cipta Sari.

"Kalau di Indonesia tidak bisa, sedangkan di Malaysia mereka bekerja secara ilegal. Mereka menjadi buruh migran walau ilegal," kata Zulfahmi, Selasa (7/6/2022). 

Dirinya mengatakan bahwa di Malaysia banyak komunitas pengungsi Rohingya. Mereka mengaku banyak kerabatnya di Malaysia sehingga nekat kabur di sana.

Jumlah pengungsi di Malaysia mencapai seratus ribu orang lebih. Mereka menjadikan Malaysia sebagai tujuan untuk melarikan diri.

Banyak dari pengungsi yang kabur masih belum berkeluarga. Pengungsi yang berkeluarga berpikir dua kali untuk kabur dari akomodasi.

"Jadi kita sinyalir yang mendanai kerabat mereka di Malaysia melalui oknum calo," terang Zulfahmi. 

Total sudah 34 orang pengungsi kabur dari akomodasi itu. Mereka kabur dalam dua kejadian berbeda. Awalnya sebanyak 26 pengungsi kabur lalu 8 orang kembali kembali kabur dari akomodasi pekan ini. Tim PPLN sudah membahas dua kejadian pengungsi kabur dari akomodasi.

Saat ini hanya 85 orang pengungsi Rohingya berada di akomodasi. Ada 24 personel gabungan membantu pengamanan di wisma itu selama 24 jam.

Para personel gabungan tim satgas PPLN berasal dari kepolisian, kesbangpol, rudenim hingga Satpol PP. Mereka melakukan pengawasan 1 x 24 jam dengan membagi tugas selama dua pekan ke depan.

Para pengungsi belum bisa berinteraksi dengan masyarakat. Apalagi para pengungsi baru datang sehingga harus menjalani sosialisasi tentang kondisi sekitarnya dan peraturan perundang-undangan.***

#Pemerintahan

Index

Berita Lainnya

Index