Bio Solar Langka

Kurang 4 Persen dari Tahun Lalu, Penambahan Kuota Bio Solar Diusulkan

Kurang 4 Persen dari Tahun Lalu, Penambahan Kuota Bio Solar Diusulkan
Sejumlah kendaraan mengantre bio solar di salah satu SPBU di Pekanbaru

PEKANBARU - DPRD Riau dalam waktu yang secepatnya akan berkoordinasi dengan Pemprov Riau ataupun mengundang Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas). Hal ini menyikapi sulitnya mendapatkan BBM jenis Bio Solar di Provinsi Riau. 

Wakil Ketua DPRD Riau, Hardianto mengatakan, bahwa langkah ini dilakukan untuk mengusulkan penambahan bio solar yang saat ini memiliki jumlah terbatas untuk wilayah Provinsi Riau. 

Untuk diketahui, persoalan sulitnya mendapatkan Bio Solar, dipicu kuota solar bersubsidi untuk Riau di tahun 2022 hanya 794.787 Kl, atau berkurang 4 persen dibandingkan realisasi tahun lalu yang sebesar 824.000 Kl.

"Kita akan bertamu ataupun mengundang BPH Migas untuk mengusulkan penambahan kuota Bio Solar di Riau," ucap Hardianto, Jum'at (18/3/2022) kemarin. 

Dikatakannya, dalam hitungan secara matematis dilihat dari potret (kuota) tahun lalu, kuota minyak di Riau lost di 9 sampai 12 persen. Kalau ini terjadi, bukan di November lagi kuota ini habis, melainkan pada bulan Oktober. 

Politikus fraksi Gerindra ini menilai, hal ini akan berdampak pada dua sampai tiga bulan menjelang akhir tahun 2022, yang artinya minyak di Riau bukan langka lagi, melainkan habis total.

Hardianto juga mengatakan, bahwa pihaknya juga akan berkoordinasi dengan DPR RI terkait hal ini. "Kita mengusulkan agar kuota di Riau untuk ditambah," pungkasnya.***

#Pemerintahan

Index

Berita Lainnya

Index