PEKANBARU - Sejumlah pekerja dari operator pengangkutan sampah mogok kerja. Akibatnya tumpukan sampah mulai menggunung di sejumlah Tempat Penampungan Sementara (TPS) dan pinggir jalan di ruas jalan utama, Rabu (9/3/2022).
Informasi yang dihimpun, sejumlah supir angkutan sampah belum menerima gaji sejak Januari 2022. Hingga kini tidak ada kepastian kapan gaji mereka dibayarkan.
Mereka yang mogok kerja juga menghadang truk pengangkut sampah yang lain di pintu masuk Tempat Pembuangan Akhir (TPA) 2 Muara Fajar. Mereka tidak mengizinkan truk angkutan lain untuk membuang sampah ke TPA 2 Muara Fajar.
Mereka menuntut Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru turun ke lapangan, dan segera menyelesaikan permasalahan gaji yang belum kunjung dibayarkan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Pekanbaru Hendra Afriadi, saat dikonfirmasi membenarkan aksi mogok kerja tersebut. Namun, ia menyebut persoalan itu telah diselesaikan.
- Baca Juga SMP Baru dan 1 SD Dibangun Tahun Depan
"Sudah selesai, terkait terlambatnya pembayaran aja, karena masalah administrasi," kata Hendra.
Hendra menyebut, PT Godang Tua Jaya (GTJ) mengajukan pencairan gaji untuk bulan Januari. Namun, ada persoalan administrasi yang membuat pencairan belum bisa dilakukan.
"Supir PT GTJ cuma meminta kepastian gaji mereka keluar," terang Hendra.
Ia menyebut, saat ini persoalan sampah yang menumpuk hari ini sudah berangsur ditangani. Sejumlah pekerja operator sudah kembali bekerja seperti semula.
"Sudah ditindaklanjuti sama PT GTJ (Godang Tua Jaya). Sore ini sudah jalan armada," pungkasnya.***