Pondok Pesantren di Rohul Terbakar, 1 Santri Terluka

Pondok Pesantren di Rohul Terbakar, 1 Santri Terluka
Kepulaan asap membumbung tinggi dari Pondok Pesantren Khalid Bin Walid

ROHUL - Kebakaran menghanguskan ruangan asrama putra Pondok Pesantren Khalid Bin Walid di Desa Pematang Berangan, Kecamatan Rambah, Kabupaten Rokan Hulu, Riau, Selasa (1/2/2022) sore.

Kebakaran tidak menimbulkan korban jiwa namun seorang santri terluka saat hendak menyelamatkan diri.

Dari keterangan pengurus Pondok Pesantren Baihaqi Ad-Dhuha, kebakaran terjadi sekitar pukul 16.00 WIB, saat santri tengah melaksanakan ibadah Salat Ashar berjemaah di masjid.

Api diketahui berasal dari plafon salah satu ruangan asrama di lantai dua dan dengan cepat merambat ke bangunan lainnya karena plafon antar ruangan asrama tersebut terhubung dengan rangkaian triplek yang mudah terbakar.

Besarnya api menyebabkan atap yang terbuat dari rangkaian baja ringan meleleh dan rubuh serta menghanguskan barang-barang milik santri yang tidak sempat diselamatkan.

"Ruangan yang terbakar itu satu, tapi karena ruangannya bersambung, efeknya 8 ruangan dan 4 ruangan tidak dapat lagi dimanfaatkan karena sudah habis terbakar," ujar Baihaqi dikutip dari Cakaplah.com.

Api baru bisa dipadamkan satu jam kemudian setelah 2 unit mobil pemadam kebakaran dan 1 unit mobil tangki milik BPBD Rohul diturunkan untuk mencegah kebakaran meluas ke ruangan lainya.

Pihak Pondok Pesantren menyatakan akan mencover sekitar 80 santri yang yang asramanya terbakar. Para santri yang asramanya terbakar untuk sementara akan ditempatkan di kelas-kelas, masjid dan juga asrama yang masih bisa dimanfaatkan.

"Dalam waktu dekat pimpinan Ponpes akan segera menggelar rapat terkait untuk memutuskan langkah apa yang akan diambil terkait santri yang asramanya terbakar," ujar Baihaqi.

Hingga saat ini, pihak kepolisian masih menyelidiki terkait penyebab kebakaran. Namun kuat dugaan, kebakaran disebabkan arus pendek listrik.

Hal ini didasarkan pada keterangan pihak Ponpes yang menyatakan adanya larangan kepada Santri melakukan aktivitas memasak di dalam asrama, serta membawa peralatan elektronik seperti penanak nasi ataupun dispenser.

Pihak Ponpes juga belum dapat memastikan berapa kerugian akibat kebakaran ini, namun diperkirakan kerugian mencapai lebih dari ratusan juta rupiah.***

Berita Lainnya

Index