PEKANBARU - Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pajak di Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Pekanbaru, hingga Oktober ini sudah mencapai 80 persen lebih dari target Rp1,185 triliun.
"Sekarang sudah 80 persen lebih realisasi kita," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bapeda Kota Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut, Kamis (23/10).
Ingot yang juga menjabat Asisten II Setdako Pekanbaru ini menuturkan, untuk capaian PAD tertinggi bersumber dari Pajak Kendaraan Bermotor (PKB).
"Kemudian dari PBB (Pajak Bumi Bangunan) dan BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)," terang Ingot.
Di waktu yang tersisa dua bulan ke depan, November-Desember 2025, Ingot mengaku optimis realisasi PAD bisa sesuai target.
"Kita optimis mudah-mudahan tahun ini target kita bisa tercapai," ucapnya.
Untuk mengejar target PAD, terang Ingot yang juga Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setdako Pekanbaru ini, Bapenda akan fokus pada penagihan hutang piutang di sektor PBB.
"Di situ masih banyak piutang yang belum dibayarkan," jelasnya.
Di samping itu, Bapenda juga akan melakukan intensifikasi terhadap Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT), serta melakukan penertiban terhadap Pajak Air Tanah (PAT).
"Kondisi hari ini, saya lihat pajak air tanah belum tertata dengan baik penghitungannya. Air tanah itu berapa kubik yang dikonsumsi, itu akan kita coba dorong lagi peningkatan PAD kita dari air tanah," pungkasnya.