PEKANBARU - Wali Kota (Wako) Pekanbaru, Agung Nugroho sangat menyayangkan atas kejadian pencurian nozel air mancur di Tugu Selais, Jalan Jendral Sudirman oleh orang tak dikenal atau OTK.
Agung menyebut, tidak hanya nozel air mancur di Tugu Selais saja yang dicuri OTK. Namun, aksi serupa juga terjadi pada air mancur di depan Mall Pekanbaru, Jalan Jendral Sudirman.
Nozel merupakan alat yang terhubung ke pompa air, untuk mengubah aliran air menjadi pola semburan yang menciptakan efek visual untuk kolam. Namun karena nozel, dicuri dikatakan Agung untuk sementara waktu air mancur tidak dapat dihidupkan.
"Mohon maaf sekarang kami kehabisan anggaran untuk membeli nozel itu, karena harus dimasukkan didalam APBD. Sehingga dalam beberapa waktu ini kita tidak bisa menghidupkan air mancur itu," kata Wako Agung, Senin (13/10).
Agung berharap agar masyarakat juga bisa sama-sama menjaga fasilitas umum yang ada. Apalagi adanya pengrusakan ataupun pencurian fasilitas umum.
Hal tersebut tidak hanya merugikan pemerintah kota saja, namun masyarakat sendiri juga dirugikan.
"Kita sudah pasang cctv di sana, kita juga sudah pakai Satpol PP di situ, tapi ya mudah-mudahan Allah berikan dia (OTK) hidayah," ujar Agung.
Sebelumnya puluhan nozel air mancur di Tugu Selais, Jalan Jendral Sudirman raib dijarah orang tak dikenal atau OTK. Puluhan nozel untuk membentuk semburan air mancur ini diketahui raib, Jumat (10/10) pagi.
Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru, Reza Aulia Putra mengatakan diketahui ada 40 nozel yang hilang dicuri OTK.
"Kami sangat menyayangkan tindakan pencurian fasilitas umum ini. Ini yang kedua kalinya nozel air mancur itu hilang," kata Reza Aulia Putra, Jumat (10/10) malam.
Ia menuturkan, aksi pencurian nozel yang pertama terjadi satu minggu lalu. Saat itu ada 35 nozel air mancur Tugu Selais yang dicuri OTK.
Dalam rekaman CCTV, aksi pencurian ini terjadi, Kamis (9/10) subuh kemarin. Ada beberapa OTK yang terlihat mengambil nozel tersebut.
"Kami sudah membuat laporan ke pihak kepolisian. Ini laporan yang kedua, waktu kejadian pencurian yang pertama kita juga buat laporan polisi," jelas mantan Kabag Protokol Setdako Pekanbaru itu.
