Tekan Kanker Paru, Masyarakat Bisa Akses Layanan Berhenti Merokok ke 21 Puskesmas di Pekanbaru

Tekan Kanker Paru, Masyarakat Bisa Akses Layanan Berhenti Merokok ke 21 Puskesmas di Pekanbaru
Ilustrasi | net

PEKANBARU - Pemerintah Kota Pekanbaru, melalui Dinas Kesehatan (Diskes) Pekanbaru saat ini menjalankan program Usaha Berhenti Merokok atau UBM. Program ini digencarkan di tengah masyarakat sebagai upaya menekan kasus kanker paru.

Kasus kanker paru banyak ditemukan di Indonesia. Salah satu penyebab kanker paru karena adanya perokok aktif dan perokok pasif.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Diskes Pekanbaru, Edi Satriawan mengatakan bagi masyarakat yang ingin mengakses program berhenti merokok ini bisa mendatangi 21 puskesmas yang ada di 15 kecamatan.

"Kanker paru juga termasuk kanker yang banyak di Indonesia, karena perokok aktif dan pasif kita. Untuk mencegah kanker paru, ada program kita, UBM (Usaha Berhenti Merokok)," kata Edi Satriawan, Jumat (12/9).

Menurutnya, berhenti merokok ini cukup sulit. Oleh karena itu melalui klinik berhenti merokok di Puskesmas, para perokok akan dibimbing supaya bisa berhenti merokok.

Masyarakat bisa datang langsung ke puskesmas, dan dilakukan pendataan terlebih dahulu.

Pendataan dilakukan untuk mengetahui sejauh mana ketergantungan terhadap rokok. Juga untuk mengetahui terapi apa yang dibutuhkan oleh pasien, dan kemudian dijadwalkan untuk menjalani terapi.

"Untuk awalnya di data dulu, kalau nantinya memang memerlukan obat, nanti akan diberikan obat untuk berhentinya. Tapi kita usahakan tidak (dikasih obat) dulu. Pendekatan dulu, apa yang dibutuhkan pasiennya. Yang lebih mengerti tentu tenaga profesionalnya. Tenaga profesional sudah terlatih ada di puskesmas," terangnya.

Nantinya, ada kesepakatan terkait jadwal terapi antara perokok dengan tenaga kesehatan (nakes) di puskesmas. Untuk masyarakat Kota Pekanbaru yang mengakses layanan itu di puskesmas tidak dipungut biaya. 

Berita Lainnya

Index