RIAU – Provinsi Riau kembali menghadapi musibah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sepanjang Januari hingga 30 Juni 2025. Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBDPK) Provinsi Riau melaporkan total luas lahan terbakar mencapai 312,99 hektar, yang tersebar di berbagai kabupaten dan kota di wilayah tersebut.
Menurut Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBDPK Provinsi Riau, Jim Gafur, kebakaran terjadi secara bertahap sejak awal tahun dan tidak berlangsung serentak.
“Kebakaran ini tersebar di beberapa wilayah, dengan Kabupaten Kampar mencatat luas lahan terbakar terbesar, diikuti Kabupaten Rokan Hulu,” Ujarnya Selasa (01/07/2025).
Fokus kebakaran saat ini terjadi di Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, dengan luas lahan terbakar diperkirakan mencapai 10 hingga 12 hektar. Kebakaran di wilayah ini telah berlangsung selama lima hari terakhir dan masih dalam proses pemadaman. Tim gabungan dari darat dan udara, termasuk helikopter pemadam kebakaran, telah dikerahkan untuk menangani situasi. Namun, upaya pemadaman terkendala oleh kondisi lahan gambut yang luas dan keterbatasan akses air.
Jim Gafur menegaskan bahwa cuaca kering saat ini memperburuk situasi, sehingga BPBDPK mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan menghindari aktivitas pembakaran lahan.
“Kami meminta masyarakat tidak melakukan pembakaran lahan, terutama dalam kondisi cuaca seperti ini, untuk mencegah meluasnya kebakaran,” jelasnya.
Pemerintah daerah bersama instansi terkait terus berupaya memadamkan titik-titik api yang masih aktif. Masyarakat diminta melaporkan segera jika menemukan indikasi kebakaran agar penanganan dapat dilakukan lebih cepat.
BPBDPK mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pencegahan karhutla. Dengan menjaga lingkungan dan menghindari aktivitas yang dapat memicu kebakaran, dampak karhutla dapat diminimalisasi. Kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat menjadi kunci dalam menjaga kelestarian lingkungan Riau.
