PEKANBARU - Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru Roni Rakhmat, mengakui jumlah tunda bayar kegiatan tahun 2024 mencapai Rp400 Miliar. Mayoritas tunda bayar ini adalah kegiatan fisik pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru.
Hal ini disampaikan Roni Rakhmat usai Press Release Akhir Tahun 2024 Kota Pekanbaru, di aula Menara Bank Riau Kepri, Selasa (31/12). Roni menyebut, salah satu penyebab besarnya tunda bayar ini karena kesalahan penganggaran kegiatan tahun 2024.
"Kalau kita hitung lebih kurang diatas Rp300 Miliar dibawah Rp400 Miliar," kata Roni Rakhmat.
Ia menuturkan, jumlah tersebut berasal dari beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) seperti Dinas PUPR Pekanbaru, dan Dinas Perkim Pekanbaru.
"Ada kesalahan dalam penganggaran. Kita jangan berpikir tinggi (target.red), berpikir apa adanya saja," jelasnya.
Sementara itu realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Pekanbaru tahun 2024 baru mencapai 77,87 persen. Jumlah ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan realisasi APBD tahun 2023 yang mencapai 94 persen.
Roni mengatakan, rendahnya realisasi APBD Pekanbaru tahun 2024 terkendala dana transfer dari pusat maupun provinsi.
"Realisasi 77,87 persen, ini realisasi keuangan. Ini dikarenakan dana salur yang belum masuk sampai hari ini," ungkapnya.
Ia menambahkan, anggaran yang ada saat ini difokuskan pada kegiatan sosial kemasyarakatan. Terutama pembayaran honor RT/RW, Posyandu termasuk juga gaji THL dan pegawai.