PEKANBARU - Kondisi cuaca panas ekstrem yang terjadi saat ini memicu potensi kebakaran lahan. Panas ekstrem membuat kekeringan dan menimbulkan kerawanan kebakaran lahan di wilayah pinggiran Kota Pekanbaru.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekanbaru mendata ada 5 hektare lebih lahan yang terbakar dalam 3 minggu terakhir. Kondisi ini menjadi perhatian Pemko Pekanbaru dalam mengantisipasi kebakaran lahan di wilayah pinggiran.
"Informasi dari BMKG, kondisi saat ini panas. Hari kemarin saja, ada 3 titik kebakaran lahan," kata Kepala BPBD Kota Pekanbaru, Zarman Candra, Senin (28/10).
Berdasarkan data yang dimiliki oleh BMKG Pekanbaru, cuaca panas terik dengan suhu udara maksimal berkisar 36 derajat celcius akan terjadi di sejumlah wilayah di Provinsi Riau.
Zarman menyebut, dari tanggal 23 Oktober hingga 26 Oktober kemarin, total sekitar 6 kejadian kebakaran lahan.
Kejadian tersebut dengan rincian, tanggal 23 hingga 25 Oktober masing-masing satu kejadian, dan pada Sabtu 26 Oktober lalu terdapat 3 kejadian kebakaran lahan.
"Cuaca ekstrem hampir mendekati 40 derajat ya, jadi itu menyebabkan kejadian kebakaran lahan, itu pada tanggal 23 Oktober 1 kejadian, 24 Oktober 1 kejadian, 25 Oktober 1 kejadian, dan 26 Oktober 3 kejadian," terangnya.
Kebakaran lahan tersebut tersebar di beberapa wilayah pinggiran yang rawan. Diantaranya Kecamatan Bukit Raya, Kecamatan Binawidya, Kecamatan Rumbai, Kecamatan Payung Sekaki, dan Kecamatan Kulim.
"Perlu penanganan yang terpadu serta cepat agar kebakaran tidak meluas," pungkasnya.