PEKANBARU - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, mengantisipasi kelangkaan Minyakita di pasaran pasca isu kenaikan Harga Eceran Tertinggi (HET). Banyak dari pedagang belum mendapat pasokan baru minyak goreng subsidi tersebut.
Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru Indra Pomi Nasution mengatakan, pemerintah kota bakal mengantisipasi kelangkaan Minyakkita bersama Tim Keamanan Pangan Kota Pekanbaru. Apalagi minyak goreng termasuk satu komoditas bahan pangan paling banyak dibutuhkan masyatakat.
"Kalau ada laporan komoditi yang terindikasi bakal langka di pasaran, kita segera koordinasi dengan Tim Keamanan Pangan Kota Pekanbaru," kata Indra Pomi Nasution, Senin (1/7).
Tim tersebut nantinya bakal melakukan komunikasi dengan distributor terkait potensi kelangkaan minyak goreng subsidi itu. Mereka juga memastikan tidak ada penumpukan di gudang jelang rencana kenaikan harga Minyakita oleh pemerintah pusat.
"Berkaitan dengan Minyakita akan kita cek di gudang, jangan sampai ada aksi penimbunan," terang Indra.
Indra juga memerintahkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru bersama Dinas Ketahanan Pangan Kota Pekanbaru untuk melakukan pemeriksaan di pasar. Mereka juga harus melakukan pemeriksan serupa di distributor.
"Mereka nanti cek stok yang ada, kemudian posisinya di mana serta upaya lainnya mencegah pelanggan Minyakkita," jelasnya.
Saat ini pedagang sembako di pasaran sudah menjual Minyakita dengan harga Rp 16 ribu per liter. Padahal HET dari minyak goreng itu yakni Rp 14 ribu per liter. Kemudian minyak goreng subsidi ini mulai langka di pasaran.
Indra menegaskan bahwa ketersediaan bahan pokok ini menjadi perhatian Tim Keamanan Pangan Kota Pekanbaru. Tim ini melibatkan pemerintah kota bersama aparat dari lintas instansi.
"Ada juga OPD terkait di pemerintah kota, kita semuanya berupaya untuk mencegah kelangkaan bahan pokok," pungkasnya.