Atensi Pemberantasan TBC, Pj Wako Pekanbaru Tinjau Pelayanan di Puskesmas

Atensi Pemberantasan TBC, Pj Wako Pekanbaru Tinjau Pelayanan di Puskesmas
Pj Wako Pekanbaru Risnandar Mahiwa meninjau Puskesmas Rejosari

PEKANBARU - Pj Walikota Pekanbaru, Risnandar Mahiwa meninjau pelayanan Puskesmas Rejosari terkait upaya penanggulangan penyakit Tuberculosis (TBC), Selasa (11/6). Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru akan memberikan atensi penuh untuk memberantas penularan penyakit TBC.

Risnandar Mahiwa mengatakan, upaya pemberantasan penyakit menular ini sebagaimana yang diinstruksikan oleh Kemendagri dan Kemenkes RI.

"Sesuai dengan hasil rapat bersama Kemendagri dan Kemenkes, kita meninjau langsung ke lapangan untuk melihat bagaimana kesiapan pelayanan kesehatan Kota Pekanbaru dalam melayani keluarga kita, saudara kita, masyarakat kita, khususnya untuk menanggulangi TBC. Karena penanggulangan TBC di Kota Pekanbaru ini akan menjadi atensi kita," kata Risnandar. 

Ia menjelaskan, hasil peninjauannya langsung akan menjadi pertimbangan untuk menentukan arah kebijakan memberantas penularan TBC. Kemudian, Pemko Pekanbaru juga akan melakukan sinergi kepada Pemerintah Pusat dan provinsi. 

"Karena TBC ini juga angkanya tinggi di Indonesia, bahkan menempati urutan dengan jumlah penderita terbanyak kedua di dunia. Sehingga, kita akan bersinergi bersama dengan Pemerintah Pusat dan provinsi, agar bersama-sama kita dapat mengentaskan penyakit ini," jelas Pj Wako.

Selain itu, ia juga meminta agar jajaran Pemko Pekanbaru mulai dari kepala dinas hingga camat, lurah dan RT/RW aktif memberikan sosialisasi pencegahan penularan dan penanggulangan TBC. Begitu pula dengan masyarakat agar secara terbuka dan rutin untuk memeriksakan dirinya jika mengalami gejala TBC.

"Kita sangat berharap masyarakat kita juga aktif. Apabila merasakan gejala atau penyakit yang mengarah seperti TBC, kita punya petugas dilapangan yang selalu sigap, maka jangan segan untuk memeriksakan dirinya ke pelayanan kesehatan kita," ungkapnya.

TBC bukan hanya masalah lokal, melainkan tantangan global yang juga merambah Indonesia. Menurut Global TBC Report (WHO, 2023), Indonesia menduduki peringkat kedua dengan beban TBC tertinggi di dunia.

Pekanbaru sebagai bagian dari Provinsi Riau, tidak luput dari sorotan ini karena pada tahun 2023 tercatat di dinas kesehatan lebih dari 3.000 kasus terduga TBC. 

Ia menyebut, jika ada masyarakat yang memiliki gejala TBC maka dilakukan pemeriksaan tes cepat molekuler (TCM) yang diperiksa melalui dahak. Jika posisif, maka akan dilakukan pengobatan di puskesmas dan rumah sakit yang kini sudah melakukan kerja sama dengan pemerintah.

Ada 29 rumah sakit yang sudah memiliki layanan untuk penanganan TBC. Bahkan ada sembilan alat pemeriksaan kesehatan untuk TBC yang tersebar di puskesmas dan rumah sakit daerah di Kota Pekanbaru.

Berita Lainnya

Index