Diduga Depresi, Supervisor Mega Tewas Gantung Diri Pakai Tali Jemuran

Diduga Depresi, Supervisor Mega Tewas Gantung Diri Pakai Tali Jemuran
Petugas mengevakuasi jenazah korban

PEKANBARU - Seorang wanita, Jiran (32) ditemukan tewas tergantung di sebuah rumah, Jalan Hasanuddin, Gang Pelita, Kecamatan Limapuluh, Minggu (18/2) pagi. Korban ditemukan tewas dengan kondisi leher terikat tali jemuran, dan menggantung di pintu kamar rumah korban. 

Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Berry Juana Putra mengatakan, korban pertama kali diketahui tewas oleh temannya pagi itu sekitar pukul 07.00 WIB. 

"Sebelum tewas, korban sempat menghubungi temannya yang ada di Malaysia. Korban video call dengan temannya, tali sudah berada dilehernya dan mau gantung diri," kata Kompol Berry. 

Korban menghubungi temannya, Putri yang ada di Malaysia sekitar pukul 06.00 WIB. Mereka melakukan video call dan disitu terlihat korban ingin mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. 

Melihat itu membuat Putri panik dan mencoba menghubungi Iqbal dan Pika yang juga merupakan teman korban dan memberitahukan hal tersebut. Iqbal dan Pika yang tinggal di Jalan Pepaya, Pekanbaru langsung bergegas ke rumah kontrakan korban. 

"Saat sampai di rumah korban, digedor-gedor tidak menyahut. Dan mereka memanggil RT setempat untuk membuka paksa pintu rumah korban," terangnya. 

Setelah dibuka, didapati korban sudah meninggal dalam keadaan gantung diri dengan menggunakan kursi. Jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau untuk pemeriksaan lebih lanjut. 

Ditambahkan Kanit Reskrim Polsek Limapuluh, AKP Leo Putra Dirgantara bahwa korban di rumah tersebut tinggal hanya seorang diri. Sementara keluarga korban berada di Kota Makasar. 

"Korban masih gadis, dan keluarganya di Makassar. Korban seorang supervisor di salah satu brand Mega," jelas AKP Leo. 

Dari pemeriksaan luar tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Dugaan sementara korban tewas akibat depresi masalah keuangan. 

"Dari keterangan teman-teman korban, diduga akibat depresi terlilit hutang. Korban harus menghidupi keluarga juga di Makassar," pungkasnya.

Berita Lainnya

Index