Banjir dan Longsor di Lima Puluh Kota, Lalu Lintas Sumbar-Riau Putus

Banjir dan Longsor di Lima Puluh Kota, Lalu Lintas Sumbar-Riau Putus
Petugas membersihkan material longsor | foto/Riaupos.co

Riaukini.com - Jalan lintas yang menghubungkan Provinsi Riau dan Sumatra Barat (Sumbar) kembali longsor karena curah hujan yang tinggi. Akibatnya terjadi longsor di Kelok 17 Jalan Lintas Sumbar-Riau, Kabupaten Lima Puluh Kota. Karena longsor membuat jalan lintas Sumbar-Riau terganggu. 

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lima Puluh Kota Provinsi Sumatera Barat Rahmadinol membenarkan terjadi banjir dan longsor berdasarkan laporan dari masyarakat.

‘’Longsor yang terjadi pada pagi ini yakni berada di titik Jalan Lintas Sumbar-Riau tepatnya di Kelok 17, menyebabkan tidak bisa melintas kendaraan roda dua dan empat. Saat ini masih dalam kondisi menunggu alat berat dan pembersihan lokasi longsor. Saat ini kondisi banjir dan longsor akibat curah hujan yang meningkat dan saya masih di lapangan," ungkap Rahmadinol, Selasa (26/12/2023). 

Dijelaskan Kalaksa, banjir melanda di Pangkalan, Sopang karena air Sungai Batang Mahat meluap dan sudah merendam sebahagian rumah warga.

"Air di Batang Mahat di Nagari Gunung Malintang dengan intensitas hujan yang sangat deras, mengakibatkan meluapnya air Sungai Batang Mahat dan merendam pemukiman warga serta areal persawahan masyarakat. Buat saat ini air masih naik dan intensitas hujan masih lebat," jelas Rahmadinol, dikutip dari Riaupos.co.

Dari laporan masyarakat kepada BPBD Kabupaten Lima Puluh Kota, Kecamatan Pangkalan Koto Baru mengalami banjir dan Kalaksa sudah melaporkan perkembangan kepada Manajemen Pengelola Waduk Unit Layanan PLTA Koto Panjang.

Banjir dan longsor yang melanda beberapa titik di Kecamatan Pangkalan Koto Baru terjadi sekitar pukul 06:00 WIB pagi tadi.

Banjir terjadi di Nagari Pangkalan tepatnya di Jorong Sopang dan Jorong Pauh Anok dengan ketinggian air setinggi dada yang mengakibatkan jalan tidak bisa dilalui.

Selain itu, di Nagari Gunung Malintang juga terjadi banjir dan jalan tidak bisa dilalui. 

Banjir dan longsor ini terjadi akibat curah hujan yang meningkat, tentunya mengakibatkan terganggunya aktifitas masyarakat yang akan melewati jalan lintas tersebut.***

Berita Lainnya

Index