ASN Tak Netral Diminta Mundur

ASN Tak Netral Diminta Mundur
Pj Walikota Pekanbaru, Muflihun

PEKANBARU - Pj Walikota Pekanbaru Muflihun, tegaskan Aparatur Sipil Negara (ASN) harus netral dalam rangkaian Pemilu 2024. Muflihun juga meminta kepada ASN yang tidak netral agar mundur dari jabatan dan sebagai ASN. 

Muflihun mewanti-wanti agar ASN di lingkungan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru bisa netral dalam menghadapi pesta demokrasi ini. Apalagi pihaknya sudah menyurati kepada seluruh OPD terkait netralitas ASN. 

"Memang instruksi dari presiden kita harus netral dalam pesta demokrasi nanti di tahun 2024. Kita unsur pemerintahan ini memang harus netral. Begitu juga dengan TNI Polri juga ASN kita harus betul-betul bisa netral," kata Muflihun Kamis (30/11).

Ia menegaskan jangan sampai ASN ikut-ikutan berpolitik atau mendukung salah satu caleg maupun partai. Karena hari ini netralitas ASN itu tidak berpartai. Muflihun secara tegas menyatakan, kalau berpartai tentu harus mundur dari ASN nya.

"Ini yang kita booming kan supaya kedepan tak adalagi temuan nanti dalam penyelenggaraan pesta demokrasi. Karena dulu ada itu banyak temuan itu di Indonesia saat pemilu. Kita harap sekarang ini minim temuan bahkan kalau bisa zero temuan," terang Muflihun. 

Ia menilai, sebagai ASN hendaknya berdiri pada tempatnya saja dan netral. Boleh memilih tapi cukup di hati dan nanti yang dipilih itu waktu di TPS tanpa harus menyerukan ke publik. 

"Jangan sampai nanti ASN menggiring pula, ikut ke salah satu caleg. Itu jangan sampai terjadi," ungkapnya.

Muflihun menambahkan, untuk tim pemantau netralitas ASN ini sudah ada tim di Bawaslu dan juga di Gakkumdu. Itu ada dari Polda, kejaksaan ada tim nya semua.

"Jadi biasanya setiap pesta demokrasi pasti ada laporan terkait temuan keberpihakan ASN, ini pasti ada, tak mungkin tidak ada. Tapi yang pasti bagaimana kita menetralisir dan jangan sampai terpengaruh," ungkapnya. 

"Bahkan walau ada adek kita, kakak kita saudara kita jadi caleg, jangan ikut-ikutan. Kalau mau milih pribadi silahkan dalam TPS saja. Karena sekarang ini ASN itu juga masih memilih, boleh nyoblos tapi bukan serta merta kita mempengaruhi orang, tidak boleh, kita netral," pungkasnya.***

Berita Lainnya

Index