PEKANBARU - Proses pembongkaran gedung utama Mal Pelayanan Publik (MPP) Pekanbaru telah berlangsung selama sepekan. Kontraktor mulai melakukan proses merubuhkan gedung yang terbakar pada Maret 2023 silam.
Sekeliling bangunan yang terbakar sudah dipasangi pagar pembatas oleh para pekerja. Beberapa konstruksi baja atap gedung juga sudah dibongkar dan hanya tersisa dinding beton.
Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru Edward Riansyah mengatakan, pemerintah kota telah menganggarkan pembuatan Detail Engineering Design (DED) pembangunan eks gedung utama MPP Pekanbaru.
Pembuatan DED gedung Utama MPP ini dianggarkan pada APBD Perubahan tahun 2023 yang nilainya hampir Rp500 juta.
"Untuk DED MPP dianggarkan di APBD Perubahan tahun 2023. Nilainya hampir Rp500 juta lah untuk DED nya," kata Edu, sapaan akrabnya, Senin (2/10).
Ia menuturkan, proses pembongkaran gedung utama MPP Pekanbaru telah dilakukan oleh pihak ketiga. Gedung yang terbakar tersebut lebih dulu akan diratakan. Sedangkan untuk pembuatan DED itu memakan waktu 3 sampai 4 bulan.
"Kalau untuk penganggaran pembangunan fisik, sejauh ini memang masih sebatas wacana," terangnya.
Ia mengakui, pihaknya belum mengetahui berapa nilai perencanaan yang harus dilakukan untuk pembangunan ulang gedung utama MPP nantinya untuk 2024. Pasalnya, untuk konsepnya nanti seperti apa pihaknya juga belum tahu, karena untuk perencanaan belum berjalan.
"Belum tahu lagi seperti apa perencanaannya, karena sampai saat ini belum berjalan," jelasnya.
Untuk perobohan gedung utama MPP Kota Pekanbaru ini akan memakan waktu kurang lebih empat bulan. Pemerintah kota juga akan melakukan diskusi publik untuk mencari model dan arah pembangunan gedung baru di lokasi tersebut.
Bahkan sejauh ini memang ada dua opsi pemikiran yang akan dibangun pada lokasi tersebut. Pertama, membangun kembali gedung utama MPP Pekanbaru dan opsi kedua merubahnya menjadi alun-alun kota.***
.jpeg)
