PEKANBARU - Rencana keberangkatan Walikota Pekanbaru, Firdaus beserta beberapa kepala OPD ke Mesir tetap berlanjut di tengah sorotan masyarakat.
Keberangkatan ini dinilai sebagian kalangan tak tepat di tengah upaya Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru yang terus menghemat anggaran.
Terinspirasi oleh pengelolaan pertanian di Mesir yang bisa mengubah lahan tandus menjadi daerah agrowisata serta beberapa produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan industri hilir pertanian dan perikanan yang akan disampaikan. Firdaus mengatakan keberangkatan ini bertujuan untuk belajar mengenai ketahanan pangan di negara tersebut.
Disisi lain, Gubernur Riau, Syamsuar mengatakan dirinya belum menandatangi surat rekomendasi untuk diteruskan kepada Kementrian Dalam Negeri, meskipun surat permohonan izin rencana tersebut sudah diterima Pemprov Riau sejak Kamis (17/3/2022) lalu.
"Belum, saya belum merekomendasikan, namun petunjuk dari Kemendagri jika negara itu tingkat Covid-19 nya rendah, boleh dikunjungi," ujarnya.
Ditanyakan mengenai apakah akan diberikan izin, Syamsuar hanya menyampaikan akan melihat situasi atau tingkatan virus covid-19 kedepannya.
Menuai kontra ditengah masyarakat, mengingat Wako Pekanbaru dan Wawako Pekanbaru sendiri sudah akan habis masa menjabat pada Mei 2022 nanti. Tak hanya itu, penggunaan APBD Kota Pekanbaru untuk keberangkatan ini juga dikritik.
Dikabarkan, rencana keberangkatan rombongan Wako Pekanbaru ini bersama Dinas PUPR, Bappeda, Dinas Pertanian dan Perikanan, Dinas Pariwisata, Bapenda dan DPMPTSP.***