PEKANBARU--Sejumlah ruas jalan di Kota Pekanbaru masih terdapat tumpukan sampah. Sampah ini berserakan di pinggir jalan hingga mengeluarkan aroma busuk. Sampah seperti sengaja dibuang ditempat tersebut oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru, Hendra Afriadi mengatakan, hal ini terjadi bukan karena sampah tidak diangkut. Namun adanya keterlambatan waktu pengangkutan dari pihak ketiga atau operator pengangkut sampah.
Hendra menyebut, pihaknya juga akan mengingatkan pihak ketiga namun masyarakat juga diimbau untuk dapat membuang sampah tepat pada waktunya. Pihaknya akan menindak tegas oknum masyarakat atau juga pelaku usaha yang membuang sampah sembarangan atau tidak pada tempatnya.
"Kita sudah bentuk tim penegakkan hukum (Gakkum) yang akan menindak. SK (surat keputusan) Tim Gakkum sudah dibuat," kata Hendra Afriadi, Kamis (3/3/2022).
Menurutnya, tim Gakkum ini mulai bekerja pekan depan. Tim Gakkum DLHK nantinya aktif melakukan pengawasan di lapangan. Mereka juga menindak oknum yang kedapatan membuang sampah sembarangan.
Dikatakan Hendra, untuk saat ini pihaknya sudah mengantongi beberapa tempat pembuangan sementara (TPS) ilegal yang kerap dijadikan lokasi pembuangan sampah. Lokasi ini menurut Hendra akan menjadi target tim Gakkum DLHK dalam pengawasan di lapangan.
"Kita prioritaskan di jalan poros. Contoh di Jalan Yos Sudarso, dibawah Jembatan Siak IV. Itu ilegal itu, kita lagi lacak itu siapa pelakunya," terangnya.
Sebelumnya kinerja dua operator pengangkut sampah disoroti Sekretaris Daerah (Sekda) Pekanbaru, Muhammad Jamil. Kedua operator yakni PT. Godang Tua Jaya (GTJ) dan PT. Samhana indah (SHI).
Jamil mendorong kedua operator mengoptimalkan pengangkutan sampah di wilayahnya. Mereka harus bisa menjangkau hingga ke pemukiman masyarakat.
"Jadi kami mendorong agar kedua operator angkutan sampah bisa menjangkau hingga ke pemukiman masyarakat," ujar Jamil, Rabu (2/3/2022).
Menurutnya, pemerintah kota sudah melakukan evaluasi terhadap kinerja kedua operator pada awal Februari 2022 lalu. Mereka meminta kedua operator bisa mengoptimalkan kinerja angkutan sampah.
Jamil menegaskan mestinya tidak ada lagi sampah yang menumpuk akibat tidak terangkut di tepi jalan. Mereka jangan hanya fokus di TPS.
Kedua operator angkutan seharusnya bisa menjangkau hingga ke pemukiman masyarakat sesuai jadwal pengangkutan sampah. Mereka sebagai mitra pemerintah kota harus bisa mengangkut sampah sesuai jadwal.
Operator angkutan sampah seharusnya mencegah adanya tumpukan sampah. Mereka harus mengantisipasi adanya masyarakat yang membuang sampah di luar jadwal.***