Waspadai TBC, Diskes Pekabaru Catat Ada 3.713 Kasus Tahun ini

Kamis, 11 September 2025 | 14:53:42 WIB
Ilustrasi TBC

PEKANBARU - Warga Kota Pekanbaru diimbau untuk mewaspadai penyakit tuberkulosis atau TBC. Pasalnya, Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru temukan 3.713 orang yang terinfeksi bakteri mycobacterium tuberculosis.

Ditemukannya ribuan kasus TBC atau TB pada tahun ini, setelah Diskes Kota Pekanbaru melakukan pencarian penderita secara aktif diberbagai fasilitas kesehatan yang ada di Kota Pekanbaru.

"Upaya yang dilakukan, kita melaksanakan kegiatan Active Case Finding (ACF), ACF itu pencarian penderita secara aktif di fasilitas kesehatan, di puskesmas. Jadi pasien yang datang ke puskesmas dengan kriteria batuk, dilakukan pemeriksaan, itu yang pertama," terang Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Hazli Fendriyanto melalui Kabid P2P Edi Satriawan, Kamis (11/9).

Dalam melacak penderita TBC atau TB, Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru bekerjasama dengan 31 rumah sakit pemerintah dan swasta, 125 klinik, empat lembaga pemasyarakatan, dan satu rumah tahanan. 

Pihaknya berupaya semaksimal mungkin dalam melacak para penderita TB. Mereka juga menelusuri mereka yang memiliki gejala awal.

Menurutnya, temuan ribuan kasus TBC bukanlah hal yang buruk. Dengan temuan ini, pemerintah bisa menekan tingginya kasus dengan cara pengobatan.

"Setelah ditemukan, baru kita periksa, kita obati. Karena kalau kita sifatnya menunggu, itu berbeda konteksnya dengan melakukan pencarian penemuan penderita. Kalau sudah ditemukan, hasil pemeriksaannya mengarah ke positif, tentu kita lakukan pengobatan," ulasnya.

Dari 3.713 total kasus TBC yang ditemukan, sebanyak 3.498 kasus sudah ditangani.

"Di 2025 capaiannya 3.498 dari target 4.354. Jadi kita bekerja pakai target. Ini belum setahun, baru masuk September," jelasnya.

Temuan 3.713 kasus TBC atau TB menggunakan alat Tes Cepat Molekuler (TCM). Pemeriksaan awal, begitu ditemukan pasien dengan gejala klinis pertama, dilakukan pemeriksaan menggunakan TCM. 

"Jadi sekali pemeriksaan kita 4 orang langsung, makanya cepat penemuannya. Dari situ nanti akan kelihatan, sekian jam nanti baru keluar hasilnya bahwa ini positif, baru ditindaklanjuti," paparnya.

Untuk proses pengobatan penderita TBC, membutuhkan waktu selama 6 bulan. Kemudian obatnya tidak boleh putus, harus berkelanjutan.

Pihaknya mengimbau masyarakat, jika ada gejala batuk dalam kurun waktu dua minggu berturut-turut tak berhenti, masyarakat diharapkan dapat melakukan pemeriksaan kesehatan pada fasilitas layanan kesehatan.

"jika ditemukan tanda-tanda dengan batuk dalam kurun waktu dua minggu berturut-turut tidak sembuh, maka silahkan kunjungi puskesmas atau fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk memeriksakan diri ke puskesmas," pungkasnya.

Terkini