PELALAWAN - Jalan Lintas Timur (Jalintim) terpaksa ditutup sementara waktu akibat banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Pelalawan. Tinggi permukaan air yang menggenangi permukiman warga dan badan jalan naik 10 centimeter (cm) menjadi 1 meter, Jumat (5/1).
Akibatnya, Jalan Lintas Timur KM 83 Desa Kemang, Kecamatan Pangkalankuras pun terpaksa ditutup total. Kendaraan tidak bisa melintas di sana akibat air banjir tinggi.
‘’Mulai malam ini (malam tadi, red) pukul 22.00 WIB, Jalan Lintas Timur kami tutup hingga batas waktu yang belum ditentukan. Kami lihat kondisi cuaca. Kami fokuskan untuk mengeluarkan seluruh kendaraan yang terjebak di area banjir,’’ ujar Kapolres Pelalawan AKBP Suwinto, dikutip dari Riaupos.co.
“Ya, banjir yang menggenangi badan Jalintim Desa Kemang tingginya kembali naik 10 cm. Artinya, saat ini air merendam badan Jalintim ini sudah satu meter lebih. Dengan kondisi banjir ini, sepeda motor sudah tidak bisa lagi melintasi jalan tersebut. Kecuali digendong menggunakan truk bak besar. Arus lalu lintas akan dialihkan menuju Lintas Tengah yakni ke Kabupaten Kuantan Singingi,’’ tambahnya.
Mantan Komandan Batalyon (Danyon) C Pelopor Sat Brimob Polda Kaltim ini menambahkan, tinggi air bervariasi di titik badan Jalintim Desa Kemang tersebut. Seperti KM 76, tinggi air mencapai 40 cm hingga 50 cm. Kemudian di KM 78, tinggi air mencapai 60 cm hingga 70 cm disertai dengan arus yang cukup deras. “Sedangkan di KM 80-83, kedalaman air lebih sepinggang orang dewasa atau diperkirakan tingginya telah mencapai 100 centimeter,” ujarnya.
Ia menegaskan, dengan meningkatnya tinggi permukaan air yang menggenangi badan Jalintim tersebut maka antrean kendaraan semakin panjang. Yakni sekitar 10 km hingga 20 km, terutama dari KM 76 hingga KM 96 atau dekat SPBU Desa Palas, Kecamatan Pangkalankuras. “Untuk mengurai kemacetan ini, belasan personel telah dikerahkan guna melakukan pengaturan lalu lintas,’’ ujarnya.***