PEKANBARU - Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru, Indra Pomi Nasution menghimbau masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar rumah. Pasalnya satu ini kondisi udara di Kota Bertuah terpantau tidak sehat.
Kabut asap menyelimuti Kota Pekanbaru sejak beberapa hari terakhir. Asap yang diduga dari kebakaran lahan ini mencemari kualitas udara.
Indra juga mengimbau masyarakat agar mulai menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan. Dirinya menyarankan agar menghindari terlalu banyak aktivitas di luar rumah.
"Kita juga lebih baik menggunakan masker supaya terhindar dari ISPA," kata Indra Pomi Nasution, Ahad (1/10).
Indra menyebut, dirinya belum mendapat laporan terkait dampak kabut asap ini. Belum diketahui berapa jumlah masyarakat yang terpapar ISPA dampak kabut asap.
Dirinya juga mengingatkan masyarakat jangan membakar sembarangan. Misalnya membakar di lahan perkebunan dan pekarangan.
"Jangan sampai dilakukan pembakaran seperti itu, walaupun kita tahu potensi kebakaran di kota lebih kecil dari pada di Kabupaten yang ada," terang Sekdako.
Langkah antisipasi perlu dilakukan agar tidak kembali terjadinya kebakaran lahan. Pasalnya hampir 40 hektar lahan terbakar sejak Januari hingga September 2023.
"Mudah-mudahan yang di kabupaten juga menjaga ini, jangan sampai terjadi kebakaran hutan dan lahan di wilayah masing-masing. Karena, kalau kebakaran di Kampar nanti asapnya malah ke Pekanbaru," ungkapnya.
Diketahui kualitas udara di Pekanbaru dalam kondisi tidak sehat dan menyentuh level berbahaya. Kondisi ini berdasarkan pemantauan BMKG Pekanbaru sejak Sabtu 30 September 2023 berada di angka 276 mikrometer/m3.
Tidak hanya itu, dilihat dari keterangan ISPUnet KLHK, Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di angka 153 PM2,5 atau tidak sehat. Angka ini terus meningkat tiga hari berturut-turut sejak Jumat 29 September 2023.***