PEKANBARU - Bus Trans Metro Pekanbaru (TMP) kini masih dikelola langsung Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Pekanbaru. Pengelolaan diambil alih sejak Januari 2022, pasca polemik pengelolaan oleh PT Transportasi Pekanbaru Madani (TPM) selaku BUMD.
Kepala Dishub Kota Pekanbaru Yuliarso mengatakan, operasional Bus TMP kini masih berjalan baik. Walaupun Bus TMP beroperasi tidak melayani seluruh koridor, namun untuk layanan kini lebih baik.
"Bahkan animo, kalau kita lihat dari progres pendapatan itu sudah luar biasa. Tren nya itu naik terus," kata Yuliarso, Selasa (5/4/2022).
Menurutnya, saat ini untuk pendapatan dari Bus TMP rata-rata mencapai Rp20 juta per hari. Hal ini menunjukkan okupansi Bus TMP semakin meningkat.

Jika dibandingkan pada awal pengambil alihan pengelolaan, pendapatan rata-rata hanya berkisar di angka Rp14 juta. Namun, ada peningkatan secara bertahap sejak beberapa bulan terakhir.
"Animo masyarakat juga sudah mulai meningkat untuk naik bus. Saya juga sudah menekankan untuk standarisasi gateway sekarang sudah diangka 15 menit," terangnya.
Ia mengaku saat ini baru separuh Bus TMP yang beroperasi. Ada 7 koridor yang dilayani Bus TMP, diantaranya koridor 1, koridor 2, koridor 3, koridor 4A, koridor 4B, koridor 4C, koridor 8A. Dengan total Bus yang beroperasi saat ini sebanyak 40 unit.
Menurutnya, jika dibandingkan hari normal ada 75 Bus TMP yang melayani 13 koridor. Jumlah ini belum sampai separuh dari kondisi yang beroperasi saat ini. Namun, diharapkan pada direksi PT TPM yang baru nantinya bisa mengoperasikan seluruh koridor Bus TMP.
Pengelolaan oleh Dishub ini dilakukan hingga ditunjuknya pimpinan baru PT Transportasi Madani Pekanbaru yang mengelola Bus TMP sebelumnya.
Seleksi direksi PT TPM sendiri dilakukan seiring mundurnya Azmi dari jabatannya sebagai Direktur PT TPM awal tahun ini. Ia memilih mundur di tengah perusahaan yang dipimpinnya mengalami kesulitan keuangan sehingga mengakibatkan para karyawannya tiga bulan tidak gajian.

Dishub Kota Pekanbaru juga bakal membuka tiga koridor untuk trayek angkutan feeder pada tahun 2022. Tiga koridor ini rencananya bakal mulai dibuka pada bulan Mei tahun depan. Tiga koridor ini diantaranya pada Kecamatan Bina Widya, Kecamatan Rumbai, dan Rumbai Timur.
Saat ini pihaknya masih dalam persiapan. Mereka mempersiapkan pengadaan unit kendaraan feeder. Kemudian terkait skema penunjukan pengelolaan angkutan oleh operator.
Ia menyebut, nantinya angkutan feeder melayani sebanyak 11 koridor. Tahap awal angkutan feeder akan melayani di pemukiman padat penduduk. Kendaraan feeder ini berbentuk minibus dengan kapasitas penumpang hingga sembilan orang. Angkutan feeder ini nantinya akan menjadi angkutan pendukung layanan bus TMP.***